KESALAHAN
BERBAHASA TATARAN MOFOLOGI
Sumber
: Majalah Aneka Yess.
Edisi : 06/2014
Ragam
tulis maupun ragam lisan dapat terjadi kesalahan berbahasa dalam pembentukan
kata atau tataran morfologi. Kesalahan bebahasa dalam tataran morfologi
disebabkan oleh berbagai hal. Klasifikasi ksalahan berbahasa berbahasa dalam
tataran morfologi antara lain: (a) Pehilangan afiks, (b) bunyi yang seharusnya
luluh tetapi tidak di luluhkan, (c) peluluhan bunyi yang seharusnya tidak
luluh, (d) penggantian morf, (e) penyingkatan
morf mem-, men-, meng-, meny-, dan menge-, (f) pemakain afiks yang tidak
tepat, (g) penentuan bentuk dasar yang tidak tepat, (h) penempatan afiks yang
tidak tepat pada gabungan kata, dan (i) pengulangan kata majemuk yang tidak
tepat.
Berikut
ini akan di paparkan satu per satu wujud kesalahan tersebut.
1. Penghilangan
Afiks
a. Penghilangan
Prefiks me-N
Sering
kita jumpai dalam tulisan adanya gejala penghilangan Prefiks meng-. Hal ini
terjadi disebabkan oleh penghematan yang sebenarnya tidak perlu terjadi karena
justru merupakan pemakaian yang salah.Contoh nya pada kata-kata yang terdapat
dalam Majalah Aneka Yess ini.
Contoh tidak baku :
Ø Mbak
Vivid jelaskan empat kunci
kesuksesan.
Contoh baku :
Ø Mbak
Vivid menjelaskan empat kunci
kesuksesan.
Kata menjelaskan memiliki kata dasar jelas
dalam KBBI (2008:484) memiliki arti
terang, nyata, gamblang tidak ragu-ragu atau bimbang.
2. Penghilangan
Prefiks ber-
Pemakai bahasa Indonesia sering Prefiks
ber- pada kata bentukan, seharusnya hal itu tidak perlu terjadi. Prefiks ber-
yang tidak di eksplisitkan, tentu saja hal ini tidak benar.perhatikan
kesalahan-kesalahan yang terdapat pada majalah Aneka Yess berikut:
Contoh tidak baku :
Ø Bagi
mereka yang bakat di bidang
kreativitas.
Contoh baku :
Ø Bagi
mereka yang berbakat di bidang
kreativita.
Penggunaan
kata bakat pada kalimat di atas
kurang tepat dan baku, agar kalimat di atas lebih baik maka kata bakat di bubuhkan prefiks ber-. Dalam KBBI(2003:92) 1. Alamat
(tanda-tanda bahwa sesuatu akan terjadi): hujan; 2 dasar (kepandaian, sifat,
dan pembawaan) yang di bawa sejak lahir.
Contoh
tidak baku :
Ø Dia
sangat konsentrasi terhadap bidang
detail.
Contoh
baku :
Ø Dia
sangat berkonsentrasi terhadap bidang
detail.
Kata
konsentrasi pada kalimat di atas akan
lebih lengkap jika di tambahkan prefiks ber-.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (KBBI:2003;) Kata konsentrasi memiliki makna, 1
pemusatan perhatian atau fikiran pada
uatu hal.
Contoh
tidak baku :
Ø Harap
album ini bisa selesai akhir tahun.
Contoh
baku :
Ø Berharap
album ini bisa selesai akhir tahun.
Prefiks
ber- yang tidak di eksplisitkan,
tentu saja hal itu tidak benar, maka kata harap
pada kalimat di atas haruslah di bubuhkan prefiks ber- agar kalimat tersebut sesuai dengan kaidah penulisan yang
benar dalam bahasa Indonesia. Dalam KBBI (2003:388) kata harap memiliki makna. Mohon:
minta; hendaklah, sabar menunggu-tenang.
Contoh
tidak baku :
Ø Larra
rajin olahraga di pagi hari.
Contoh
baku :
Ø Larra
rajin berolahraga di pagi hari.
Pada
kalimat di atas terdapat Prefiks ber- yang tidak di eksplisitkan, tepatnya pada
kata yang bercetak miring, hal ini merupakan kesalahan yang terdapat dalam
penggunaan bahasa Indonesia. Dalam KBBI (2003:769), olahraga, gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh,(spt sepak
bola, berenang, lempar lembing).
Contoh tidak baku :
Ø Menciptakan
yang beda, baru, meskipun aneh, tapi
itulah unik dan menariknya.
Contoh baku:
Ø Menciptakan
yang berbeda, baru, meskipun aneh,
tapi itulah unik dan menariknya.
Penghilangan
prefiks ber- pada kata beda membuat penempatan dan penggunaan
kata tersebut tidak tepat. Dalam KBBI (2008;155) Memiliki makna, sesuatu yang menjadika berlainan (tidak
sama) antara benda yang satu dengan benda yang lain.
3. Peluluhan
bunyi yang seharusnya tidak luluh.
1.
Peluluhan bunyi /c/ yng
tidak tepat.
Kata dasar yang berfonem awal
bunyi /c/ sering kita lihat menjadi luluh jika mendapat prefiks meng-, perhatikan contoh berikut.
Contoh
tidak baku:
Ø Indonesia
lagi nyari musisi baru berbakat.
Contoh baku:
Ø Indonesia
sedang mencari musisi baru yang
berbakat.
Pada kata dasar yang yang
berfonem awal /c/ maka prefiks men-
yang harus dipakai bukannya prefiks meny-.
Dan kata nyari pada contoh di atas
tidak tepat, seharusnya menjadi kata mencari.
Dalam KBBI(2003:195) kata cari
memiliki makna, 1. Berusaha mendapatkan
(menemukan, memperoleh).
4. Pergantian
morf
Contoh tidak baku:
Ø Gita
Gutawa ingin ngambil kuliah S2 di kota Birmingham.
Contoh
buku :
Ø Gita
Gutawa ingin mengambil kuliah S2 nya
di kota Birmingham.
Penulisan
kata ngambil dalam kaidah bahasa
Indonesia tidak di benarkan, karena tergolong kesalahan pada penyingkatan Morf meng- karena kata ngambil
berasal dari bahasa gaul yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Kata ngambil memiliki
kata dasar yaitu ambil. Dalam KBBI(2008:48)
kata ambil memiliki makna, pegang lalu dibawa, diangkat.
Contoh tidak baku :
Ø Butuh
waktu untuk ngertiin apa maunya
sahabat kamu.
Contoh
baku :
Ø Butuh
waktu untuk mengerti apa maunya
sahabat kamu.
Kesalahan
pada kalimat di atas adalah pergantian morf menge-
menjadi morf lain , dan seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi karena
sudah ada kaidah yang benar dalam baha Indonesia.
Contoh
tidak baku :
Ø Dia
sudah panik duluan lihat materi
kuliah nya.
Contoh
baku :
Ø Dia
sudah panik duluan melihat materi
kuliah nya.
Pada
dasarnya kata lihat sudah termasuk kata baku, namun untuk lebih sempurnanya
kata lihat maka lihat di beri prefiks me-,
maka menjadi kata melihat. Dalam KBBI
(2008:926) memiliki makna, menggunakan
mata untuk melihat atau memandang.
Contoh
tidak baku :
Ø Banyak
yang butuh bantuan mu.
Contoh
baku :
Ø Banyak
yang membutuhkan bantuan mu.
Kesalah
pada contoh adalah penyingkatan morf mem-
yang tentunya sudah menyalahi kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia. Dalam
KBBI(2008;230) 1 perlu, 2 Kata butuh memiliki makna n
kas,kemaluan laki-laki;zakar, sedangkan dalam KBBI(2008;230), 3 kata membutuhkan memiliki makna sangat
perlu menggunakan; atau memerlukan.
Contoh tidak baku:
Ø Sudah
jarang nemuin lirik yang maknanya
dalam.
Contoh baku;
Ø Sudah
jarang menemukan lirik lagu yang
maknanya dalam.
Kesalahan
kalimat pada contoh adalah penyingkatan morf men- tepat nya pada kata menemukan,
dan kata dasar dari kata menemukan
adalah kata temu, kata temu memiliki makna jumpa atau bersua, KBBI
(2008;1436).
Contoh tidak baku:
Ø Membagi
waktu antara kuliah dan dunia entertaiment jadi
tantangan tersendiri buat aku.
Contoh
baku :
Ø Membagi
waktu antara kuliah dan dunia entertaiment menjadi
tantangan tersendiri buat aku.
Kesalahan
yang terdapat pada kalimat di atas adalah penyingkatan morf men- tepatnya pada kata jadi, dalam KBBI(2008;554) Kata jadi
memiliki makna, lansung berlaku,
(dilakukan, dikerjakan) tidak batul.
Contoh tidak baku :
Ø Aku
percaya, berusaha keras dan ngebantu
banget untuk memotivasi mereka.
Contoh
baku :
Ø Aku
percaya, berusaha keras dan sangat membantu
untuk memotivasi mereka.
Kesalahan
yang terdapat pada kalimat di atas tepat nya pada penyingkatan Morf mem-, menjadi Morf nge-, bentuk kata yang
dicetak miring di atas seharusnya di tuliskan secara lengkap, yaitu dengan
tidak menyingkat Morf mem- seharusnya
kata ngebantu di tuliskan membantu. KBBI(2008;173) Kata membantu
memiliki makna, memberi sokongan (tenaga
dsb) supaya kuat (kukuh, berhasil baik, dsb); menolong;
Contoh tidak baku :
Ø Aku
akan ngarahin yang terbaik,
memotivasi mereka agar bisa jadi opening act buat Taylor Swift.
Contoh
baku :
Ø Aku
akan mengarahkan yang terbaik,
memotivasi mereka agar bisa jadi opening act buat Taylor Swift.
Kesalan
pada kata miring di atas adalah penyingkatan Morf meng- yang seharusnya tidak perlu dilakukan, karena hal tersebut
merupakan pembentukan kata yang tidak baku. Kata dasar dari kata mengarahkan adalah arah, dalam KBBI() kata arah
memiliki makna atau arti jurusan, sedangkan
kata mengarahkan memiliki arti 1;menunjukkan, 2;membimbing.
Contoh
tidak baku :
Ø Untuk
mengingatkan generasi lama dan ngenalin
lagu ini ke generasi baru.
Contoh
baku :
Ø Untuk
mengingatkan generasi lama dan memperkenalkan
lagu ini ke generasi baru.
Kesalahan
pada kalimat di atas yaitu penyingkatan Morf mem-, pada kata ngenalin,
karena kata ngenalin merupakan kata yang tidak baku. Kata memperkenalkan kata dasarnya adalah kenal Dalam KBBI(2003;541) kata kenal memiliki arti,1 tahu
dan ingat kembali. Sedangkan kata memperkenalkan memiliki arti, 1, memberi tahukan (nama dsb) supaya
saling mengenal.
5. Penentuan
Bentuk Dasar yang Tidak Tepat.
Pengguna
bahasa sering menggunakan kata bentukan yang salah karena salah menduga atau
salah mengira asal bentuk dasarnya hanya karena bentuk itu sudah lazim
digunakan. Mereka tidak menyadari mereka tidak menyadari bentuk-bentuk tersebut
salah.
1. Pembentukan
kata dengan Konfiks di-...-kan.
Bentuk
kata dengan Konfiks di-...kan dalam
bahasa Indonesia belum seluruhnya benar. Beberapa bentukan kata dengan Konfiks
tersebut yang belum benar dapat dicermati pada ontoh berikut ini :
Contoh tidak baku :
Ø Harapannya
pengen project yang dikerjain lancar.
Contoh
baku :
Ø Harapannya
pengen project yang dikerjakan
lancar.
Bentukan
kata dikerjain pada kalimat di atas
tidak dibentuk secara benar karena kata dikerjain bukan kata yang tergolong
kata baku dan tidak dijumpai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika kata
dasar kerja dirangkai dengan Konfiks di-...-kan maka akan menghasilkan kata
bentukan yang tepat yaitu dikerjakan.
Dalam KBBI(2003:554) kata kerja memiliki makna 1, kegiatan melskukan sesuatu, yang
dilakukan (diperbuat).
Bunyi
yang Seharusnya Luluh Tidak Diluluhkan, Peluluhan Bunyi-bunyi Gugus Konsonan
yang Tidak Tepat, Morf be-
Tergantikan Morf ber- ,Morf bel- Tergantikan Morf ber-,Morf pel- yang Tergantikan Morf per-,
Morf te-
Tergantikan Morf ter-, Penggunaan
Afiks yang Tidak tepat, Penggunaan Sufiks –ir
dan –isasi, pembentukan kata dengan
Prefiks meng-, penempatan afiks yang tidak tepat pada gabungan kata,
pengulangan kata majemuk yang tidak tepat, pengulangan seluruhnya, serta
pengulangan yang seluruhnya, penulis tidak menemukan kesalahan pada tataran di
atas dalam majalah Aneka Yess edisi 06/2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar