Jumat, 21 November 2014

KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MOFOLOGI



KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MOFOLOGI

Sumber : Majalah Aneka Yess.
Edisi    : 06/2014
Ragam tulis maupun ragam lisan dapat terjadi kesalahan berbahasa dalam pembentukan kata atau tataran morfologi. Kesalahan bebahasa dalam tataran morfologi disebabkan oleh berbagai hal. Klasifikasi ksalahan berbahasa berbahasa dalam tataran morfologi antara lain: (a) Pehilangan afiks, (b) bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak di luluhkan, (c) peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh, (d) penggantian morf, (e) penyingkatan morf mem-, men-, meng-, meny-, dan menge-, (f) pemakain afiks yang tidak tepat, (g) penentuan bentuk dasar yang tidak tepat, (h) penempatan afiks yang tidak tepat pada gabungan kata, dan (i) pengulangan kata majemuk yang tidak tepat.
Berikut ini akan di paparkan satu per satu wujud kesalahan tersebut.
1.      Penghilangan Afiks
a.       Penghilangan Prefiks me-N
Sering kita jumpai dalam tulisan adanya gejala penghilangan Prefiks meng-. Hal ini terjadi disebabkan oleh penghematan yang sebenarnya tidak perlu terjadi karena justru merupakan pemakaian yang salah.Contoh nya pada kata-kata yang terdapat dalam Majalah Aneka Yess ini.
            Contoh tidak baku :
Ø  Mbak Vivid jelaskan empat kunci kesuksesan.
Contoh baku :
Ø  Mbak Vivid menjelaskan empat kunci kesuksesan.
Kata menjelaskan memiliki kata dasar jelas dalam KBBI (2008:484) memiliki arti terang, nyata, gamblang tidak ragu-ragu atau bimbang.
2.      Penghilangan Prefiks ber-
Pemakai bahasa Indonesia sering Prefiks ber- pada kata bentukan, seharusnya hal itu tidak perlu terjadi. Prefiks ber- yang tidak di eksplisitkan, tentu saja hal ini tidak benar.perhatikan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada majalah Aneka Yess berikut:
           
Contoh tidak baku :
Ø  Bagi mereka yang bakat di bidang kreativitas.
Contoh baku :
Ø  Bagi mereka yang berbakat di bidang kreativita.
Penggunaan kata bakat pada kalimat di atas kurang tepat dan baku, agar kalimat di atas lebih baik maka kata bakat di bubuhkan prefiks ber-. Dalam KBBI(2003:92) 1. Alamat (tanda-tanda bahwa sesuatu akan terjadi): hujan; 2 dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang di bawa sejak lahir.
Contoh tidak baku :
Ø  Dia sangat konsentrasi terhadap bidang detail.
Contoh baku :
Ø  Dia sangat berkonsentrasi terhadap bidang detail.
Kata konsentrasi pada kalimat di atas akan lebih lengkap jika di tambahkan prefiks ber-. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (KBBI:2003;) Kata konsentrasi memiliki makna, 1 pemusatan perhatian atau fikiran pada uatu hal.
Contoh tidak baku :
Ø  Harap album ini bisa selesai akhir tahun.
Contoh baku :
Ø  Berharap album ini bisa selesai akhir tahun.
Prefiks ber- yang tidak di eksplisitkan, tentu saja hal itu tidak benar, maka kata harap pada kalimat di atas haruslah di bubuhkan prefiks ber- agar kalimat tersebut sesuai dengan kaidah penulisan yang benar dalam bahasa Indonesia. Dalam KBBI (2003:388) kata harap memiliki makna. Mohon: minta; hendaklah, sabar menunggu-tenang.



Contoh tidak baku :
Ø  Larra rajin olahraga di pagi hari.
Contoh baku :
Ø  Larra rajin berolahraga di pagi hari.
Pada kalimat di atas terdapat Prefiks ber- yang tidak di eksplisitkan, tepatnya pada kata yang bercetak miring, hal ini merupakan kesalahan yang terdapat dalam penggunaan bahasa Indonesia. Dalam KBBI (2003:769), olahraga, gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh,(spt sepak bola, berenang, lempar lembing).
Contoh tidak baku :
Ø  Menciptakan yang beda, baru, meskipun aneh, tapi itulah unik dan menariknya.
                        Contoh baku:
Ø  Menciptakan yang berbeda, baru, meskipun aneh, tapi itulah unik dan menariknya.
Penghilangan prefiks ber- pada kata beda membuat penempatan dan penggunaan kata tersebut tidak tepat. Dalam KBBI (2008;155) Memiliki makna, sesuatu yang menjadika berlainan (tidak sama) antara benda yang satu dengan benda yang lain.
3.      Peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh.
1.      Peluluhan bunyi /c/ yng tidak tepat.
                  Kata dasar yang berfonem awal bunyi /c/ sering kita lihat menjadi luluh jika mendapat prefiks meng-, perhatikan contoh berikut.
Contoh tidak baku:
Ø  Indonesia lagi nyari musisi baru berbakat.
                  Contoh baku:
Ø  Indonesia sedang mencari musisi baru yang berbakat.
                 Pada kata dasar yang yang berfonem awal /c/ maka prefiks men- yang harus dipakai bukannya prefiks meny-. Dan kata nyari pada contoh di atas tidak tepat, seharusnya menjadi kata mencari.  Dalam KBBI(2003:195) kata cari memiliki makna, 1. Berusaha mendapatkan (menemukan, memperoleh).
4.      Pergantian morf
Contoh tidak baku:
Ø  Gita Gutawa ingin ngambil  kuliah S2 di kota Birmingham.
Contoh buku :
Ø  Gita Gutawa ingin mengambil kuliah S2 nya di kota Birmingham.
Penulisan kata ngambil dalam kaidah bahasa Indonesia tidak di benarkan, karena tergolong kesalahan pada penyingkatan Morf meng- karena kata ngambil berasal dari bahasa gaul yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata ngambil memiliki kata dasar yaitu ambil. Dalam KBBI(2008:48) kata ambil memiliki makna, pegang lalu dibawa, diangkat.
Contoh tidak baku :
Ø  Butuh waktu untuk ngertiin apa maunya sahabat kamu.
Contoh baku :
Ø  Butuh waktu untuk mengerti apa maunya sahabat kamu.
Kesalahan pada kalimat di atas adalah pergantian morf menge- menjadi morf lain , dan seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi karena sudah ada kaidah yang benar dalam baha Indonesia.
Contoh tidak baku :
Ø  Dia sudah panik duluan lihat materi kuliah nya.
Contoh baku :
Ø  Dia sudah panik duluan melihat materi kuliah nya.
Pada dasarnya kata lihat sudah termasuk kata baku, namun untuk lebih sempurnanya kata lihat maka lihat di beri prefiks me-, maka menjadi kata melihat. Dalam KBBI (2008:926) memiliki makna, menggunakan mata untuk melihat atau memandang.
Contoh tidak baku :
Ø  Banyak yang butuh bantuan mu.
Contoh baku :
Ø  Banyak yang membutuhkan bantuan mu.
Kesalah pada contoh adalah penyingkatan morf mem- yang tentunya sudah menyalahi kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia. Dalam KBBI(2008;230) 1 perlu, 2 Kata butuh memiliki makna n kas,kemaluan laki-laki;zakar, sedangkan dalam KBBI(2008;230), 3 kata membutuhkan memiliki makna sangat perlu menggunakan; atau memerlukan.
            Contoh tidak baku:
Ø  Sudah jarang nemuin lirik yang maknanya dalam.
Contoh baku;
Ø  Sudah jarang menemukan lirik lagu yang maknanya dalam.
Kesalahan kalimat pada contoh adalah penyingkatan morf men- tepat nya pada kata menemukan, dan kata dasar dari kata menemukan adalah kata temu, kata temu memiliki makna jumpa atau bersua, KBBI (2008;1436).
Contoh tidak baku:
Ø  Membagi waktu antara kuliah dan dunia entertaiment jadi tantangan tersendiri buat aku.
Contoh baku :
Ø  Membagi waktu antara kuliah dan dunia entertaiment menjadi tantangan tersendiri buat aku.
Kesalahan yang terdapat pada kalimat di atas adalah penyingkatan morf men- tepatnya pada kata jadi, dalam KBBI(2008;554) Kata jadi memiliki makna, lansung berlaku, (dilakukan, dikerjakan) tidak batul.
                       
Contoh tidak baku :
Ø  Aku percaya, berusaha keras dan ngebantu banget  untuk memotivasi mereka.
Contoh baku :
Ø  Aku percaya, berusaha keras dan sangat membantu untuk memotivasi mereka.
Kesalahan yang terdapat pada kalimat di atas tepat nya pada penyingkatan Morf mem-, menjadi Morf nge-,  bentuk kata yang dicetak miring di atas seharusnya di tuliskan secara lengkap, yaitu dengan tidak menyingkat Morf mem- seharusnya kata ngebantu di tuliskan membantu. KBBI(2008;173) Kata membantu memiliki makna, memberi sokongan (tenaga dsb) supaya kuat (kukuh, berhasil baik, dsb); menolong;
Contoh tidak baku :
Ø  Aku akan ngarahin yang terbaik, memotivasi mereka agar bisa jadi opening act buat Taylor Swift.
Contoh baku :
Ø  Aku akan mengarahkan yang terbaik, memotivasi mereka agar bisa jadi opening act buat Taylor Swift.
Kesalan pada kata miring di atas adalah penyingkatan Morf meng- yang seharusnya tidak perlu dilakukan, karena hal tersebut merupakan pembentukan kata yang tidak baku. Kata dasar dari kata mengarahkan adalah arah, dalam KBBI() kata arah memiliki makna atau arti jurusan, sedangkan kata mengarahkan memiliki arti 1;menunjukkan, 2;membimbing.
Contoh tidak baku :
Ø  Untuk mengingatkan generasi lama dan ngenalin lagu ini ke generasi baru.
Contoh baku :
Ø  Untuk mengingatkan generasi lama dan memperkenalkan lagu ini ke generasi baru.
Kesalahan pada kalimat di atas yaitu penyingkatan Morf mem-, pada kata ngenalin, karena kata ngenalin merupakan kata yang tidak baku. Kata memperkenalkan kata dasarnya adalah kenal Dalam KBBI(2003;541) kata kenal memiliki arti,1 tahu dan ingat kembali. Sedangkan kata memperkenalkan memiliki arti, 1, memberi tahukan (nama dsb) supaya saling mengenal.
5.      Penentuan Bentuk Dasar yang Tidak Tepat.
Pengguna bahasa sering menggunakan kata bentukan yang salah karena salah menduga atau salah mengira asal bentuk dasarnya hanya karena bentuk itu sudah lazim digunakan. Mereka tidak menyadari mereka tidak menyadari bentuk-bentuk tersebut salah.
1.      Pembentukan kata dengan Konfiks di-...-kan.
Bentuk kata dengan Konfiks di-...kan dalam bahasa Indonesia belum seluruhnya benar. Beberapa bentukan kata dengan Konfiks tersebut yang belum benar dapat dicermati pada ontoh berikut ini :
Contoh tidak baku :
Ø  Harapannya pengen project yang dikerjain lancar.
Contoh baku :
Ø  Harapannya pengen project yang dikerjakan lancar.
Bentukan kata dikerjain pada kalimat di atas tidak dibentuk secara benar karena kata dikerjain bukan kata yang tergolong kata baku dan tidak dijumpai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika kata dasar kerja dirangkai dengan Konfiks di-...-kan maka akan menghasilkan kata bentukan yang tepat yaitu dikerjakan. Dalam KBBI(2003:554) kata kerja memiliki makna 1, kegiatan melskukan sesuatu, yang dilakukan (diperbuat).
Bunyi yang Seharusnya Luluh Tidak Diluluhkan, Peluluhan Bunyi-bunyi Gugus Konsonan yang Tidak Tepat, Morf be- Tergantikan Morf ber- ,Morf bel- Tergantikan Morf ber-,Morf pel- yang Tergantikan Morf per-, Morf  te- Tergantikan Morf ter-, Penggunaan Afiks yang Tidak tepat, Penggunaan Sufiks –ir dan –isasi, pembentukan kata dengan Prefiks meng-, penempatan  afiks yang tidak tepat pada gabungan kata, pengulangan kata majemuk yang tidak tepat, pengulangan seluruhnya, serta pengulangan yang seluruhnya, penulis tidak menemukan kesalahan pada tataran di atas dalam majalah Aneka Yess edisi 06/2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar