Selasa, 27 Mei 2014

numeralia



NUMERALIA DALAM BAHASA MELAYU DIALEK KAMPAR KIRI

Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung maujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep.
1.      Numerali Pokok
a.       Numeralia Pokok Tentu
Nimeralia pokok tentu mengacu pada bilangan pokok.
Contoh:
Nol                  -           (nol)
Satu                 -           (satu)
Dua                 -           (duo)
Tiga                 -           ( tigo)
Empat              -           (ompek)
Lima                -           (limo)
Enam               -           (onam)
Tujuh               -           (tujuah)
Delapan           -           (lapan)
Sembilan         -           (sambilan)
b.      Numeralia Pokok Kolektif
Numeralia pokok kolektif dibentuk dengan prefiks  ke- yang ditempatkan di muka nomina.
Contoh:
Ketiga pemain             -           semua pemain dari nomor satu sampai kenomor tiga. (sodo pemain dayi nomor tigo sampai kenomor tigo)
Kedua gedung             -           baik gedung pertama maupun gedung kedua. (gedung pertamo maupun gedung ke duo )
c.       Numeralia Pokok Distributif
Numeralia pokok distributuif dapat dibentuk dengan cara mengulang kata bilangan.
Contoh:
Satu-satu         -           (satu-satu)
Dua-dua          -           (duo-duo)
Empat-empat   -           (ompek-ompek)
2.      Numeralia Pokok Taktentu
Numeralia pokok taktentu mengacu pada jumlah yang tidak pasti dan sebagian besar numeralia ini tidak dapat menjadi jawaban atas pertanyaan yang memakai kata tanya berapa.
Contoh:
Banyak orang              -           (banyak ughang)
Berbagai masalah        -           (macam-macam masalah)
Sedikit air                    -           (saketek ayiu)
3.      Numeralia ukuran
Bahasa Indonesia mengenal pula beberapa nomina yang menyatakan.Misalnya, lusin, kodi, meter, atau gram. Nomina ini dapat di dahului oleh numeralia sehingga terciptalah numeralia gabungan.
Contoh:
Ø  Kalau ke toko, belilah dua lusin piring.
(kalau ka toko, bolilah duo lusin piyiang)
Ø  Wanita itu membeli kemeja satu kodi.
(batino itu mamboli kemeja sakodi)
Ø  Saya akan memesan bahan batik dua meter.
(awak kan mamboli bahan batiak duo meter)
Ø  Mengapa anda membeli emas hanya lima gram?
(apo dek mamboli ome limo gram ajo nyia?)
4.      Numeralia Tingkat
Numeralia pokok dapat diubah menjadi numeralia tingkat. Cara mengubahnya adalah dengan menambahkan ke- di muka bilangan yang bersangkutan.
Contoh:
Kesatu             -           Dia merupakan pemain yang ke satu.
(inyolah pemain yang ka satu).
Kedua             -           Dia anak kedua dari lima bersaudara.
(inyo anak ka duo dayi balimo baadiak-adiak)
Kesepuluh       _          kesepuluh pemain itu sangat kompak.
(ka sapuluah pemain tu kompak bonau)
5.      Numeralia Pecahan
Tiap bilangan pokok dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil yang dinamakan Numeralia Pecahan.
Contoh:
½         -           seperdua (seper duo)
1/10     -           sepersepuluh (sepersapuluah)
3/5       -           tiga perlima (tigo perlimo)
5/8       -           lima perdelapan (limo perdelapan).
Bilangan pecahan yang mengikuti bilangan pokok.
Contoh:
2 ½      -           dua setengah (duo satongah)
7 6/10  -           tujuh enam persepuluh (tujuah onam persapuluah)
9 ¾      -           sembilan tiga perempat (sembilan tigo perompek)
Bilangan campuran di atas juga dapat di tulis dengan cara sebagai berikut:
Contoh
2,5       -           dua setengah atau dua koma lima.
(duo setengah atau duo koma limo)
7,6       -           dua enam persepuluh atau tujuh koma enam.
 (duo onam persapuluah)
9,75     -           sembilan tiga perempat atau sembilan tujuh koma lima.
(sambilan tigo perompek atau sambilan tujuah koma limo)
6.      Prasa Numeralia
Umumnya, prasa numeralia dibentuk dengan menambahkan kata penggolong.
Contoh:
Dua ekor (kerbau)                   -           duo iku (kobau)
Lima orang (penjahat)             -           limo ughang (penjahat)
Tiga buah (rumah)                   -           tigo buah (uma)




sufiks



SUFIKS DALAM BAHASA MELAYU DIALEK KAMPAR KIRI

Sufiks atau akhiran adalah morfem terikat yang digunakan dibagian belakang kata.

1.      Sufiks –i
Contoh:
·         Lukai
(lukoi)
·         Senangi
(sonangi)
·         Salahi
(salahi)
2.      Sufiks kan-
Contoh:
·         Samakan
(samokan)
·         Salahkan
(salahkan)
·         Lupakan
(lupokan)
·         Mainkan
(mainkan)
3.      Sufiks an-
Contoh:
·         Kuburan
(kuburan)
·         Mainan
(mainan)
·         Kunjungan
(kunjungan)

4.      Sufiks I –iah –wi dan –wiah
Contoh:
·         Alam,alami, alamiah
(alam, alami, alamiyah)
·         Insan, insani, insaniah
(insan, insani, insaniah)
·         Hewan, hewani
(hewan, hewani)

pronomina



Pronomina dalam bahasa melayu dialek kampar
                     Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacukepada nomina lain. Misalnya nomina perawat dapat mengacu kepada nomina dia atau ia. Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yakni (1) pronomina persona, (2) pronomina penunjuk, dan (3) pronomina penanya.
1.      Pronomina persona.
                Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang. Pronimina persona dapat mengacu pada diri sendiri, mengacu pada orang yang diajak bicara, atau mengacu pada orang yang dibicarakan.
·         Persona pertama
Persona pertama tunggal bahasa indonesia adalah saya, aku, dan daku. Pronomina persona saya, aku, dan daku, dapat dipakai bersama dengan preposisi. Akan tetapi, tiap preposisi mensyaratkan pronomina tertentu yang dapat dipakai. Pada contoh berikut kelompok demi dapat diikuti oleh daku, tetapi kelompok bagi tidak.
    Kelompok demi :
Ø  Demi : demi saya, demi aku, demi daku
Contoh : Demi saya dia rela terluka (demi awak inyo rela taluko)
               Demi aku dia rela terluka (demi awak inyo rela taluko)
               Demi daku dia rela terluka (demi awak inyo rela taluko)
Dalam bahasa melayu dialek kampar kata saya, aku,daku tetap diucapkan dengan satu kata yaitu kata awak.
                Kelompok kecuali:
Ø  Kecuali : kecuali saya, kecualai aku, kecuali daku.
Contoh :
o   tidak boleh merokok disini kecuali saya.
             (dilaghang mokok disiko selain awak)
o   Tidak boleh merokok disini kecuali aku.
             (dilaghang mokok disiko selain awak)
o   Tidak boleh merokok disini keciali daku.
            (dilaghang mokok disiko selain awak)
                Kelompok bagi :
Ø  Bagi : bagiku, bagi aku, bagi saya
Contoh :
o   Bagiku uang bukan segalanya.
 (bagi awak piti indak sagalonyo)
o   Bagi aku, kamu teman yang baik.
(bagi awak, kau tu kawan yang elok)
o   Bagi saya, memiliki cita-cita itu penting.
(bagi awak, punyo cita-cita tu pontiang)


·         Persona kedua
          Persona kedua tunggal mempunyai beberapa wujud, yakni engkau, kamu, anda, dikau, kau-, dan mu-.berikut adalah kaidah pemakaiannya.
a.  Persona kedua engkau, kamu, dan mu- dipakai oleh:
1.      Orang tua terhadap orang muda yang telah lama dikenal dengan baik, seperti contoh berikut:
o   Kamu sudah bekerja, kan?
                         (waang lah bakojo, kan?)
o   Pukul berapa kamu berangkat kesekolah, nak?
 ( jam bapo waang bangkek kesekolah, nak?)
2.      Orang yang status sosialnya lebih tinggi, seperti pada contoh berikut.
o   Apakah hasil rapat kemarin sudah kamu ketik, lisa?
(hasia rapek potang lah kau ketik, lisa?)
o   Mengapa engkau kemarin tidak masuk?
(ngapo potang kau tak masuak?)
3.      Orang yang mempunyai hubungan akrab, tanpa memendang umur atau status sosial. Perhatikan contoh berikut.
o   Kapan kerbaumu akan kamu carikan rumput?
(bilo kobau waang kan ang cayikan umpuik?)
o   Baru jadi kepala seksi sebulan, kenapa rambutmu sudah beruban?
(bawu sabulan jadi kapalo seksi, kenapo obuak waang lah bauban?)
b. Persona kedua Andadimaksudkan untuk menetralkan hubungan, pada saat ini pronomina Anda dipakai:
1.      Dalam hubungan yang tak pribadi sehingga Anda tidak diarahkan pada satu
o   Sebentar lagi kita akan mengudara, Anda kami mohon mrngenakan sabuk pengaman.
(sabontagh lai kito akan baghangkek, Anda kami mohon mamasang sabuk pengaman.)
o   Pakailah sabun ini, kulit Anda akan bersih.
(pakailah sabun ko, kulik anda kan barosiah)
·         Persona ketiga
Ada dua macam persona ketiga tunggal, (1) ia, dia, atau –nya dan (2) beliau.
Contoh:
o   Dia/ia setuju dengan pendapat kami.
(inyo setuju dengan pendapek kami)
o   Dia/ia pandai sekali.
(inyo pandai bonaw)








2.      Pronomina penunjuk
§  Pronomina penunjuk umum
      Pronomina penunjuk umum ialah ini, danitu,
Contoh :
o   Lelaki itu yang membuat hidup ku hancur.
(bajantan tu yang mambuae iduik den ancu)
o   Masalah ini membuat kepala ku pusing.
(masalah ko mambuek kapalo den poniang)
§  Pronomina penunjuk tempat
Pronomina penunjuk tempat dalam bahasa Indonesia ialah sini, situ, atau sana.
Contoh :
o   Kita akan bertolak dari sini
(awak akan pai dayi siko)
o   Barang-barangnya ada di situ
(baghang-baghang nyo ado di siko)
o   Siapa yang mau pergi kesana?
(siapo yang nondak pai kesitan?)
Prasa pronomina
Pronomina juga dapat menjadi frasa dengan mengikuti kaidah berikut:
1.      Penambahan numeralia kolektif
Contoh:
Mereka berdua
(inyo baduo)
Kami sekalian
(kami sekalian)
2.      Penambahan kata penunjuk
Contoh:
Saya ini
(deyen ko)
Kami itu
(kami tu)
3.      Penambahan kata sendiri
Contoh:
Saya sendiri
(inyo soang)
4.      Penambahan klausa dengan yang
Hanya persona mereka yang dapat dipakai disini.
Contoh.
Mereka yang tidak hadir
(ughang tu yang indak hadir)
Mereka yang menolak informasi
(ughang tu yang menolak informasitu)
5.      Penambahan frasa niminal yang berfungsi apositif
Contoh:
Saya pecinta damai ini
(deyen pecinta damai ko)